Berkunjung Ke Musium

Anggota Lisember Belajar di Musium Sulawesi Tengah

Anggota Lisember

Beberapa dari sekian anggota Lisember

Anggota Lisember

Beberapa Anggota Lisember lainnya

Penari

Beberapa Penari Lisember

Foto bersama

Anggota Lisember foto bersama Tokoh Masyarakat kulurahan Lasoani serta beberapa Sanggar Seni Kota palu

Selamat Datang Di Libu Seni Mebere Blog

Libu Seni Mebere Adalah Salah satu Organisasi pemuda yang bergerak dibidang Pelestarian Budaya dan Tradisi Luhur, Serta mengangkat Nilai - Nilai Luhur To Ri Kaili.

Misi

Melestarikan Budaya, Tradisi, Serta mengangkat Nilai - Nilai Luhur To Ri Kaili.

Selasa, 14 Juni 2011

Pejuang Budaya

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa seni adalah salah satu unsur dari budaya. Seni telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktifitas kehidupan manusia dalam wujud dan rupa yang beraneka ragam. Seni yang muncul dari rakyat sebagai kesenian rakyat merupakan perwujudan pengalaman hidup baik secara spiritual maupun sosial sehingga karya-karyanya pun mengekspresikan ide, nilai, dan cara pandang yang harus dipahami sebagai dasar memahami mereka dalam tataran sosial yang lain.
Sulawesi Tengah jika kita menyelam kedasar, disinilah ragam Budaya yang paling banyak dibanding daerah lain, dari segi bahasa kita memiliki ragam bahasa yang cukup banyak, dengan dialek yang berbeda, dan ciri atau khasnya pun berbeda. Dibanding dengan daerah lain  di Sulawesi  Tengah masih banyak tempat yang belum tergali potensi seni dan budayanya. sehingga banyak yang belum mengetahi  bahwa begitu banyak ragam kekayaan seni dan budayua yang kita miliki. Padahal Kebudayaan di Sulawesi Tengah memiliki banyak kemiripan dari segi nilai dan fungsinya, untuk sistim sosialnya, nilai budaya ini dapat diandalkan menjadi kekuatan membangun bangsa.

Kota Palu yang secara geogarafis memiliki pembagian wilayah yang kesemuannya terdapat budaya dan seni yang sangat karasteristik dengan wilayahnya. Wilayah ketinggian atau pegunungan tedapat budaya yang khas dengan alamnya, demikian pula dengan wilayah lembah seni dan budaya yang tumbuh berbeda dengan apa yang ada dipegunungan dan diwilayah pesisir terdapat budaya yang berbeda pula , namun dalam nilai kultur sosianya tetap sama.
Hanya saja, Sedikit disayangkan adalah perhatian dan kebanggan pada ragam kebudayaan tersebut berangsur tergilas oleh perkembangan zaman. Kurangnya Media ataupun ikon-ikon yang menujukan identitas budaya daerah ini adalah salah satu faktor yang membuat banyak masyarakat tak lagi mengetahui ciri atau identitas serta ragam potensi budaya yang kita miliki. Ironisnya justru ciri dan pengaruh budaya dari daerah maupun bangsa lain menjadi primadona tren pergaulan. seperti dialek bahasa khususnya dikalangan generasi muda dan masyarakat luas pada umumnya, dan kemudian bermunculan berbagai jenis patung, tugu, gapura dan sebagainya. Dijadikan ikon-ikon hiasan dijalan-jalan protokol dan instansi pemerintahan serta pusat pelayanan masyarakat lainnya.
                    Seharusnya kita bangga dengan budaya kita sendiri baik dari ragam pesonanya maupun dari nilai yang terkandung didalamya. Mari kita melihat potensi daerah itu dari masyarakat yang masih memeggang teguh budayanya, salah satunya adalah Kelurahan Lasoani. Kelurahan Lasoani adalah kelurahan yang berada pada dua geografis yaitu sebagian wilayahnya berada di lembah dan sebagian lagi di daeah pegunungan. Dilihat dari keadaan ini tentunya ada dua potensi besar yang menguatkan Lasoani menjadi salah satu kelurahan yang mempertahankan nilai budaya. Belum  lagi dengan keberadaan masyarakatnya yang sangat arif menjaga tradisi. Masyarakat Lasoani Mayoritas suku kaili berdialeg Tara(salah satu rumpun bahasa suku kaili).

Dalam periode 1 tahun ini (2009-2010) bermunculan berbagai elemen seni budaya (Sanggar Seni) di kota Palu dan sekitarnya, Sanggar seni yang didirikan atas cita-cita yang sama, yakni mengangkat kembali nilai-nilai budaya, nilai-nilai tradisi Tanah kaili yang merupakan salah satu ragam kekayaan budaya nusantara yang selama ini terpuruk dan makin tergeser oleh perkembangan zaman. Gaung budaya yang di suarakan lewat berbagai karya seni yang berakar pada  kesenian dan budayaa tradisional daerah, telah mampu membuka ruang komunikasi antar elemen pemuda, pelajar, mahasiswa serta pelaku musik tradisi dan masyarakat pada umumnya. Kelompok-kelompok inipun telah mampu memberikan warna baru dalam membendung pergaulan generasi yang mulai bergeser pada pergaulan modrn yang serba bebas. Meredam kesenjangan sosial yang memicu sengketa. Serta menjadi filter dalam kehidupan msyarakat atas pesatnya arus informasi perkembangan peradaban manusia saat ini.  
Adalah hal yang sangat patut untuk di kembangkan dan dipertahankan bagaimana generasi mencoba menyalurkan kreasinya pada koridor yang benar. Menggali nilai-nilai luhur manusia yang telah menjadi sejarah sebagai tolak ukur dalam bertingkah laku dan bepikir positif dalam berkarya sehingga memunculkan berbagai ide kreatif dalam membangun bangsa tanpa melakukan protes-protes tanpa solusi seperti yang marak terjadi saat ini. Potensi kaum muda yang patutlah mendapat perhatian sebagai ikon pembelajaran bagi kader-kader bangsa untuk menggembleng diri sebagai anak bangsa yang menggenggam erat jati dirinya dengan penuh rasa bangga sehingga Nasionalisme sebagai bangsa yang berdaulat akan teguh dalam hati generasi muda indonesia.